Bintan Bangga Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Marwah Kepri ke-21

  • Share
Dari kiri: Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara; Bupati Bintan, Roby Kurniawan; dan Ketua Yayasan BP3KR, Datok H. Huzrin Hood pada Focus Group Discussion (FGD) Kebudayaan di Gedung Megat Seri Rama, Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan, Senin, 15 Mei 2023. (Foto: Huzrin Hood untuk Kepripos.id)
Spread the love

BINTAN, (Kepripos.id)- Masyarakat kembali memperingati Hari Marwah Provinsi Kepri, 15 Mei 2023. Tahun ini yang ke-21. Peringatan hari bersejarah tersebut dipusatkan di Kabupaten Bintan.

Hari Marwah merupakan hari deklarasi masyarakat yang menginginkan daerah, yang dulunya bagian dari Provinsi Riau, ini menjadi provinsi sendiri. Tepat 15 Mei 2002 pemerintah pusat mengesahkan dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 25.

Selaku tuan rumah, Pemkab Bintan telah menggelar rangkaian acara sejak sehari sebelumnya. Dimulai dengan jalan sehat. Diikuti ribuan masyarakat. Rutenya dari City Walk hingga Lapangan Relief Antam, Kijang Kota.

Acara yang didukung Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Kepri ini disejalankan dengan Road to Gebyar Melayu Pesisir (GMP). Wujudnya berupa bazar UMKM yang memasarkan rupa-rupa produk kerajinan, fashion hingga kuliner.

Hari ini, Senin, 15 Mei 2023, kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) Kebudayaan. Temanya “Memperkokoh Industri Maritim Dalam Bingkai Kebudayaan Melayu Serumpun.”

Digelar di Gedung Megat Seri Rama, Lembaga Adat Melayu (LAM) Bintan.

FGD dihadiri ratusan masyarakat. Utamanya para pejuang pembentukan Provinsi Kepri dan tamu undangan dari Malaysia dan Singapura. Salah satunya, Ketua Umum Akademi Perantara Malaka Datok Huzaifah Hasyim, Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru Sandi Alexander dan Encep Ridwan.

Ketua Yayasan Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) Datok H. Huzrin Hood dalam sambutannya menyarankan pemerintah daerah terus memaksimalkan pembangunan potensi kemaritiman. Sebab, sektor tersebut relevan dengan Kepri yang merupakan daerah kepulauan.

Adapun potensi maritim tersebut meliputi sektor perikanan, transportasi, pariwisata bahari, perdagangan, pertambangan, hingga sumber daya lokal.

Salah satu cara memaksimalkannya, menurut Huzrin, dengan meningkatkan sumber daya manusia kemaritiman, penguatan ekonomi, infrastruktur, diplomasi dan pertahanan kemaritiman.

“Semua itu diperlukan demi kejayaan laut Kepri,” katanya.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan tampak sepakat. Sektor maritim, menurutnya, memang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan potensi daerah.

Pada kesempatan ini Roby juga mengungkapkan kebanggaannya Bintan ditunjuk sebagai tuan rumah. Menurutnya, kegiatan lain yang juga digelar untuk memeriahkan hari monumental ini lomba gasing dan festival tari.

Roby menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap semua pejuang pembentukan provinsi Kepri. “Saya yakin semangat para pejuang melayu akan terus berlanjut di tengah masyarakat,” katanya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara yang membuka FGD menegaskan bahwa pemerintah provinsi sekarang memang tengah menggesa pembangunan berbasis maritim. Melalui berbagai kegiatan dan program nyata yang sebagian telah dilaksanakan.

Bahkan saran dan masukan dari FGD hari ini, menurutnya, akan jadi rujukan pemerintah provinsi yang akan dimasukkan dalam rencana kerja pembangunan daerah (RKPAD) tahun 2024 mendatang.

FGD diakhiri dengan tanya jawab yang dipandu Ketua LAM Bintan, Datok Musaffa Abbas. Adapun narasumber: Huzrin Hood, Bupati Bintan, Sardison (staf ahli Gubernur) dan Abdul Malik, guru besar bahasa dan sastra Indonesia yang juga budayawan.

Dilanjutkan penyerahan cendera mata kepada tamu dari Malaysia dan Singapura yang merupakan undangan khusus Ketua Yayasan BP3KR. (Yoyok Sudirman)


Spread the love
  • Share