Sebab Seseorang Menjadi Jahat

  • Share
 
Oleh  Abdul Jamil Al Rasyid
    Orang jahat adalah orang yang sering merugikan orang lain baik secara tindakan, perilaku, kata-kata dan lainnya terhadap orang lain. Diatas dunia selalu ada orang yang baik maupun jahat. Orang jahat banyak ditemukan karena kemungkinan orang tersebut kurang edukasi, minimnya ajaran atau sempitnya pemikiran yang dia miliki. Banyak orang berpendapat bahwa orang jahat itu lahir dari orang baik yang tersakiti. Hal ini sebenarnya tidak salah, karena memang orang tersakiti bisa berubah menjadi jahat karena perasaan yang tidak menentu.
    Tetapi tidak semua orang yang tersakiti berubah menjadi jahat. Tidak semua orang jahat juga berasal dari orang yang tersakiti. Ada beberapa orang yang penulis lihat memang sudah menjadi jahat dari keturunan atau karakter dia yang tidak pernah disalahkan atau ego yang dia miliki terlalu tinggi. Menurut penulis hal tersebut disebabkan oleh kurangnya ajaran tentang akhlak  dari orang lain. Akhlak adalah hal yang paling penting untuk dinilai oleh orang lain.
     Ada juga orang jahat untuk satu orang, misalnya orang yang jahat terhadap teman tetapi hanya untuk individu saja. Ada juga orang yang jahat untuk semua orang. Jenis orang jahat seperti ini yang susah untuk dicegah. Dimana dia berada, ia akan mengadu domba kepada semua orang. Membuat satu kelompok menjadi pecah, membuat semua hal yang sudah disusun rapi menjadi berantakan. Penulis pernah juga menemukan orang seperti ini dalam hidup. Dia mengadu domba semua orang agar benci kepada satu orang.
     Orang jahat seperti ini adalah orang jahat yang tidak suka melihat orang lain senang. Iri dan dengki adalah sifat utama orang seperti ini. Selain itu setelah penulis lihat, ketika orang seperti ini tidak dipuji maka dia akan tidak senang. Selalu haus akan pujian dan suka mencari panggung terhadap orang banyak. Orang seperti ini biasanya selalu ada dalam setiap kelompok. Tujuan utama dia adalah untuk kepentingan dirinya, ketika dirinya sudah tidak membutuhkan orang tersebut, maka dia akan membuang orang itu.
    Dalam hidup kita sebenarnya tidak perlu untuk berwarjah cantik dan tampan. Kita hanya memerlukan akhlak yang terpuji untuks semua orang. Mentang-mentang kita berwajah cantik misalnya, kita semena-mena terhadap orang lain. Orang lain akan bisa menilai kita, apabila kita melakukan tindakan yang banyak merugikan orang lain secara individu ataupun kelompok. Maka orang akan membenci kita. Untuk apa kita seperti itu, karena diatas dunia ini bukanlah ajang untuk pamer kebanggan diri kita.
   Orang jahat biasanya identik dengan orang yang memiliki ego tinggi. Ketika seseorang yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan orang lain. Maka kita akan terperosok ke lembah yang dalam. Kita tidak bisa memulihkan diri kita ketika kita sudah di cap oleh orang jahat di mata banyak orang. Orang jahat itu berasal dari ego diri sendiri.
Orang yang tidak diberikan edukasi yang baik dan selalu dibela ketika salah akan menjadi jahat disamping ego yang dimiliki.
   Makanya ketika suatu saat kita melihat orang yang salah. Tidak usah dibela-bela karena orang yang dibela biasanya mendapat perlindungan yang baik dari orang lain. Merasa mendapat perlindungan adalah satu hal yang baik untuk diri sendiri bagi orang jahat untuk sementara tetapi hal ini adalah bumerang bagi orang yang tidak jahat untuk masa depan. Jangan pernah kita meminta perlindungan ketika kita salah. Kalau kita salah misalnya, kita akui saja kesalahan kita jangan ditambah panjang masalah tersebut.
    Untuk itu, jangan pernah kita menjadi jahat untuk orang lain apalagi untuk semua orang. Karena orang tersebut bisa saja dendam terhadap kita. Apalagi kita memiliki sikap adu domba, hal ini tidak elok untuk ditiru oleh semua orang. Orang jahat memang terlahir dari orang yang tersakiti tetapi ada juga orang jahat yang lahir dari keturunan serta kurangnya didikan serta edukasi dari guru maupun orang tua. Semoga penulis hanya sekali ini melihat orang jahat yang merugikan banyak orang dan penulis jadikan orang tersebut pelajaran untuk mengarungi kehidupan.
Penulis Adalah Abdul Jamil Al Rasyid  Lahir Di Padang Pariaman, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas, Anggota Lembaga Mahasiswa Jurusan(Lmj) Sastra Minangkabau, Penulis Pernah Menerbitkan Tulisan Di Berbagai Media 34 Provinsi Indonesia, Penulis Sekarang Berdomisili Di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas  Patamuan Tandikek.**
banner 120x600
  • Share