100 Kapal Tangkap Ikan Wpp 711 Segara Sandar di Pelabuhan Selat Lampa Natuna

  • Share
Bupati pimpin rakor bahas industri hasil perikanan
Spread the love

Natuna, kepripos.id– Tindak lanjut dari program tangkapan ikan terintegrasi  di wpp 711 yang merencanakan kapal tangkap ikan dan industri hasil perikananan di Selat Lampa  semakin ada titik terangnya. 100 kapal nelayan berkapasitas 50-100 GT dalam waktu dekat akan beroperasi di laut Natuna yang pendaratan ikannya di Pelabuhan Selat Lampa.

Untuk itu saya minta dukungan dari semua OPD dalam hal penunjangan segala sesuatu untuk kelancaran industri perikanan di Natuna. Hal ini disampaikan Bupati Natuna Wan Siswandi pada rapat koordinasi Pemkab Natuna dengan PT. Wira Putra Bahari, bertempat di ruang rapat kantor Bupati jalan Batu Sisir Bukit Arai Provinsi Kepri (23/08/2022).

Rapat yang dihadiri oleh Asisten 1-3, Sekda Boi Wijanarko, Sekwan DPRD Natuna, Kepala Organisasi Perangkat Daerah serta paguyuban Nelayan Juana.

Direktur  PT. Wira Putra Bahari, Jamil paparkan potensi perikan dan industrialisasi hasil perikanan

Dalam rapat itu Bupati Natuna  menekankan kepada pihak perusahaan dan paguyuban nelayan Juana agar mematuhi zona tangkap.

” Karena kapal yang digunakan diatas 50 GT, area tangkapnya diatas 30 mil dari bibir pantai, karena dibawah 30 mil merupakan zona tangkap nelayan kecil, komitmen itu yang haris ditaati” pinta Bupati Wan Sis.

Dikesempatan itu  Direktur  PT. Wira Putra Bahari, Jamil paparkan bahwa pihaknya akan menangkap ikan mempergunakan jaring berkantong di area tangkap diatas 30 mil laut. Kemudian hasil tangkapan akan didaratkan di Pelabuhan Selat Lampa.

” Pilihan mempergunakan pelabuhan SKPT  Selat Lampa sebagai pendaratan ikan dan industrialisasi, karena pelabuhan terdekat di zona tangkap wpp 711 adalah Natuna,” terangnya.

Jika kami harus kembali ke Jawa mengantar ikan memakan waktu 2 minggu tentu akan membebani bahan bakar.

Masih Jamil, kebutuhan logistik setiap melaut akan menghabiskan dana sebesar Rp 30 juta. Tentu kebutuhan logistik seperti beras, sayuran, air bersih dan lainnya   diharapkan bisa  terpenuhi dari Natuna sendiri.

Baca Juga

Bupati Natuna Resmikan Sentra Industeri Perikanan UMKM

Untuk kebutuhan tenaga kerja,  bongkar muat di pelabuhan Selat Lampa pihaknya membutuhkan tenaga kerja laki-laki, sementara untuk pabrik industri hasil perikanan diutamakan pekerja dari wanita.

” keberadaan pabrik pengolahan ikan nantinya bukan seja sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah saja, lapangan kerjapun terbuka,” tutupnya.

Menanggapi akan segera beroperasinya industri  perikanan  di Selat Lampa, Kadis Perikanan Natuna Hadi Suryanto menyampaikan bahwa pasilitas di Pelabuhan Selat Lampa ada yang sudah dilimpahkan ke Kementerian KKP dan ada aset melik Pemkab Natuna.

Untuk yang sudah dilimpahkan ke KKP pihak perusahaan bisa mengurus di Pusat, sementara aset pemkab cukup diurus penggunaannya di pemkab Natuna saja.

Peserta rapat

Untuk mengoptimalisasi pendapatan daerah, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Suryanto meminta NPWP perusahaan berdomisili di Natuna, pengisian BBM kapal tangkap juga di Natuna.

Sementara Asisten II Basri menambahkan, guna  peningkatkan  PAD dalam  pemenuhan logistik sebaiknya ditangani oleh Perumda.

Ditempat terpisah  Direktur  PT. Wira Putra Bahari, Jamil kepada awak media menyampaikan keinginan pihaknya,  sebelum musim utara ( gelombang laut tinggi-red) sudah mulai beroperasi.

” Dari sarana yang ada di SKPT Selat Lampa, seperti sudah tersedia cold storage ( mesin pendingin) berkapasitas 200 ton dan panjang pelabuhan dan lainnya,” ungkap Jamil

Hanya saja cold storage kapasitas 200 ton dirasakan masih kurang, maka pihaknya akan menambah yang berkapasitas 3.000 ton. * (Aulai)


Spread the love
  • Share