Perangi Sampah Plastik, Wakil Bupati Natuna dan Polisi Perbatasan Gotong Royong di Pulau Senoa

  • Share
Spread the love

Natuna, Kepripos.id– Di negeri Ujung Utara NKRI yang disebut Kabupaten Natuna. Di negeri ini banyak ditemukan objek wisata di Kenal dengan nama, namun minim pengelolaan, salah satunya objek wisata Pulau Senoa.

Pagi itu (03/06) pelabuhan nelayan Teluk Baruk Desa Sepempang mendadak di Penuhi masyarakat yang hendak menyeberangi ke Objek Wisata Pulau Senoua.

Air laut yang mengitari Objek Wisata Pulau Senoa Begitu Bening, sehingga karang dengan biota lautnya begitu mempesona.

Saking jernihnya air laut di Senoa, dari atas pompong  saja karang-karang  bisa terlihat dengan jelas.

Namun keindahan alam itu menjadi tidak jelas setelah kami mengelilingi objek wisata itu. Tidak jelas pengelolaannya dan  minim sapras pariwisatanya.

Wakil Bupati Rodhial Huda disela-sela gotong royong menuturkan, Pulau Senoa ini perlu di kelola oleh swasta, seperti BUMDes,  Pokdarwis atau pelaku usaha pariwisata lainnya. Jika tidak, sapras yang akan difasilitasi oleh pemerintah nantinya akan tidak terkelola dengan baik.

” ya harus di kelola dengan baik, jika tidak eko wisata tidak akan bisa berkembang” ungkap Rodhial

Pagi Sabtu itu, Polisi Perbatasan Polsek Bunguran Timur melaksanakan gotong royong rutin.

Wakapolres Natuna Terlihat Waka Polres Natuna,  Kompol Ahmad Rudi Prasetyo didampingi Kapolsek Bunguran Timur katakan, Polisi Perbatasan di Natuna secara rutin setiap minggu menyisir tempat wisata yang merupakan polisi perbatasan.

” hari ini kita bersih-bersih di Pulau Senoa yang merupakan pulau terluar di wilayah kerja Polsek  Bunguran Timur”. terang Rudi.

Guna memunculkan pundi-pundi eko wisata, selain inferastruktur dasar perlu terpenuhi juga tingkat kenyaman berwisata perlu ditingkatkan.

Wakil Bupati Natuna bersama Polisi Perbatasan (Polsek Bunguran Timur Kabupaten Natuna ) dan didukung Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan  beserta Himpunan Nelayan lakukan gotong royong di pantai Pulau Senoa.

Semua sampah pelasitik dikumpulkan, lantas pak Wakil minta sediakan karung, lalu ia memungut sampah.

” sampah pelastik jangan dibakar, taruk saja di karung lalu dibawa ke daratan”. pinta Rodhial.

Disebagian yang lain, anggota polisi perbatasan berbaur dengan dinas terkait dan nelayan  sibuk membetulkan jembatan pelabuhan terputus oleh gelombang.

Disisi lain Kadis Periwisata dan Kratif, Hadinansyah ungkapkan, tahun ini direncanakan ada pembebasan lahan di Senoa, tetapi tidak terlalu luas, sekedar untuk pembangunan sapras.

” kalau tidak dibebaskan lahannya tentu tidak bisa dibangun, baik dari dana pemerintah daerah dan pusat, maupun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) “, tutup Aan. *   (Irwanto)

 

 


Spread the love
  • Share