Kenapa Jalan Sihotang Natuna Langganan Banjir Tahunan

  • Share
Spread the love

Natuna, Kepripos.id– Banjir Sihotang, itu sebuah peristiwa yang jarang terlewatkan setiap tahunnya, termasuk dampak hujan ringan hingga deras tejadi pada hari minggu 19/11/2023 kemarin.

Curamnya kaki Gunung Ranai membuat derasnya air menuju muara membuat sungai meluap. Bukan hanya itu, dimodifnya jembatan Air Lakon menjadi bokaper membuat tertahannya air. Disamping itu juga yang dulunya sungai dirubah menjadi drainase, sementara ia harus menampung dari 3 hulu sungai. Tidak kalah peran membuah sampah sembarangan dan menimbun drenanse untuk melewati meterial bangunan, hingga membangun di daerah aliran sungai.

Akibat dari itu,  terjadi banjir di Sihotang, kampung Air Lebai dan Sebagian Air Lakon yang sebetulnya kampung itu juga berada dibawah permukaan sungai.

Ketua Pelaksana Harian BPBD Natuna, Raja Darmika melalui Pers rilis dari Badan Pengendalian Bencana Daerah pada tanggal 19 November 2023, bahwa  intensitas hujan meningkat.  Sekitar jam 08:00 wib mulai terjadi hujan deras,  kemudian   jam 09:30 wib Pusdalop menerima laporan, ada rumah yang terendam air. Atas laporan itu  anggota BPBD Regu Tankas Tangguh Tanggap , langsung turun menuju lokasi melakukan penanganan bencana banjir dan pengumpulan data dan informasi, tepatnya jam 10:00 WIB di gang Pancur koordinat 3.926536,108.380185  sebuah kampung di Kelurahan Batu Hitam terendam.

Banjir juga terjadi gang  Air Lebai, jalan  Sihotang  Kelurahan Batu Hitam, Gang Depan Kantor Kemenag Padang Kurak, Gang Mufakat Pering  Kelurahan Bandarsyah, Jln. Hang Tuah Kelurahan Ranai Kecamatan Bunguran Timur, dan juga terjadi banjir di Desa Sebadai Ulu Kecamatan Bunguran Timur Laut.

 

Pasca Banjir , Bagia Pengairan PUPR Natuna membersihkan selokan. Ditemukan selokan.     ( peret ) ditimbun untuk melewati teruk ngangkut material dan gorang-gorong di Pantai Piwang tertup oleh abrasi pantai, sekarang sudah normal kembali

Dari peristiwa banjir tidak menimbulkan korban jiwa, sementara ada beberapa warga yang dievakuasi  yaitu ;

1. Jijah Wati (P) : 42 tahun
2. Jessika Ramanda (P) : 12 tahun
3. Viradianty (P) : 3 tahun
4. Nabila (P) : 17 tahun
5. Lipah (P) : 85 tahun
6. Hamsiah (P) : 78 tahun
7. Rumlah (P) : 50 tahun
8. Viva Arkwis (L) : 56 tahun
9. Umi Salma (P) : 47 tahun
10. Siti Nurintan (P) : 27 tahun
11. Mutiara Ratu Az-Zahra (P) : 15 tahun
12. Nada Permata Hafshah (P) : 10 tahun
13. Hairi (L) : 48 tahun
14. Sumarni (P) : 41 tahun
15. Rika Purwati (P) : 20 tahun
16. Muhammad Zulfahmi (L) : 14 tahun
17. Syahidatunafisa (P) : 9 tahun

*POSKO ASRAMA HAJI
Lansia : 2 orang
Dewasa : 9 orang
Anak-anak : 5 orang
Balita : 1 orang
*Jumlah : 17 orang*

*POSKO PDIP
1. Wiranti (P) 38 Tahun
2. M. Nur Safaat A. (L) 15 Tahun
3. Sadda Meylani Nur Ayu E. (P) 13 Tahun
4. Dawwas Berly Hamizzan R. (L) 3 Tahun
5. Solib (L) 45 Tahun
6. Randy (L) 31 Tahun
7. Devi (P) 25 Tahun

POSKO PDIP
1.Dewasa :4 orang
2. Anak Anak : 2
3. Balita :1

TOTAL JUMLAH PENGUNGSI SEMENTARA:
(P) 17 Orang
(L) 7 Orang
Jumlah : 24 orang

Dampak dari peristiwa tidak ada korban jiwa sementara kurang lebih 20 rumah terpendam banjir, 1 unit motor terseret ke dalam sungai.

Adapun unsur yang terlibat dalam penanganan peristiwa, yaitu TNI POLRI, BPBD, BASARNAS, DAMKAR, DINSOS, KECAMATAN DAN KELURAHAN
dan MASYARAKAT.

Pantauan kepripos.id, dari peristiwa banjir 1 tahun lalu, sudah ada tindakan dari BWSS yaitu Normalisasi dan pemasangan  jeronjong  Sungai Ranai di mulai dari Ranai Darat.*( Fadil).

Bisa diketahui penyebab terjadi  banjir pada tahun lalu 

Mengidentifikasi Penyebab Banjir, Can Sui Lan Tinjau Langsung di Natuna

 


Spread the love
  • Share