Natuna, Kepripos.id- Untuk mencapai kebersihan yang sesungguhnya kita harus memulainya dari diri kita sendiri dan orang lain, yaitu bersih hati, bersih diri sendiri dan bersih lingkungan. Bersih hati dari iri dan dengki akan menghasilkan senyum tulus yang merupakan sedekah yang bernilai ibadah. Bersih dari merupakan syarat untuk melakukan ibadah termasuk sholat, karena tidak akan diterima sholat seseorang apabila ia dalam berhadas, walaupun berhadas kecil. Bersih lingkungan melahirkan keindahan dan kesehatan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda pada acara Halal-bihalal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna bersama Petugas Kebersihannya, bertempat di Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, Jum’at Pagi (20/05/2022).
Dalam rangka halal-bihalal, Rodial mengajak kepada petugas keberesihan untuk selalu bekerja secara iklas, luangkan untuk melaksanakan sholat duha disela-sela kesibukan, selalu menjalin silaturrahmi. Karna dibalik itu Allah akan menyiapkan rizki yang tidak disangka-sangka bagi orang yang bertakwa.

Tugas mulia lain yang harus kita laksanakan yatiu menyadarkan dan menegur orang yang membuang sampah di sembarangan tempat, walau kadang kita melihat yang membuah sebarangan itu dari orang secara sosial ekonominya lebih baik. Sering kita jumpai seseorang turun dari mobil bahkan dari jendela mobilnya melempar sampah, seperti ditempat parkir atau di jalan raya, sebagai petugas kerbersihan perlu menyapanya dengan penuh keihlasan.
“ Manyadari bersih itu indah dan bernilai ibdah, sampaikan kepada mereka untuk membuang sampah pada tempatnya ( tong sampah-red).” Ungkap rodhial.
lanjut Rodhial, sampah yang menjadi musuh kita semua dan perlu ditangani bersama-sama yaitu, sampah pelastik, kaca dan kaleng.
Kegiatan yang dihadiri Plt. Kadis Lingkungan Hidup Wan Udayani, KABID Persampahan Limbah B3 dan Peningkatan kafasitas Afriyudi, KABID pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Harmidi , Penataan dan penaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Budi Darma diakhiri dengan penyerahan mesin potong rumput secara sibolis dan poto bersama.*( Fadil).