Natuna-Pada minggu yang lalu komponen masyarakat nelayan dan para tokoh pemuda mendukung sepenuhnya kebijakan yang telah di buat oleh Pemerintah Pusat dalam mengelola laut Natuna Utara di perbatasan ZEE Indonesia, itu merupakan salah satu maksud dari Pemerintah Pusat yang mengakui bahwa Natuna masih wilayah NKRI, itu merupakan suatu contoh membela Negara”.Kepala Bakesbangpol Drs. Muhtar Achmad mewakili Bupati Natuna dalam acara bincang publik bersama organisasi Natuna, di gedung Srisrindit Ranai, 31/01/2020, pagi.
Lanjut Muhtar Achmad mengatakan “Selama 4 kali bapak Presiden datang ke Natuna hanya untuk meninjau tentang percepatan pembangunan Natuna yang terdiri dari beberapa sektor yaitu, kelautan dan perikanan, migas, lingkungan hidup, pertahanan keamanan serta pariwisata.
Kolonel. Laut. Pelaut. Dr. Yanuar Adi Lagowo selaku Narasumber akan mengertinya bahwa, “ibu-ibu dan bapak-bapak merasa geram dengan adanya klaim Cina terhadap Natuna yang mengatakan bahwa Natuna adalah wilayah Negaranya, namun hal tersebut tidak di akui oleh Indonesia. Saya juga geram karena pengakuan sepihak tersebut, untuk itu saya harapkan semoga dengan diadakannya bincang publik dengan tema bela Negara ini bisa memotivasi kita untuk lebih cinta terhadap Negara kita dengan cara apapun, baik dalam bentuk membantu Pemerintah maupun sebagai tempat penyampaian aspirasi masyarakat kepada Pemerintah.”
Natuna harus mendapat PAD dari siapapun yang menangkap ikan di Natuna dengan mempungsikan SKPT Selat Lampa. Jika sektor kelautan di Natuna dioptimalkan dan menjadi penyumbang PAD, tentu uang akan banyak di Natuna lebih banyak dan tentu akan meningkatkan ekonomi masyarakat, tutupnya.
Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Haris Munadar menyampaikan kantibmas Natuna cukup aman walau ada ada gejolak di laut Natuna Utara, karna gejolak seperti memang sudah lama terjadi. Keresahan itu terjadi bukan hanya nelayan dari Cina saja, justru yang lebih meresahkan lagi keberadaan nelayan Tailan dan Vietnam.
Ketua Nelayan Lubuk Lumbang Herman menyampaikan keberadaan Natuna telah ikut serta menja NKRI, mereka ( nelayan _ red) selalu mengimpormasi jika menemukan kapal nelayan asing yang mengambil ikan diperarairan Natuna, kemudian dilanjutkan kepihak yang berwenang.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Organisasi Kompas Benua, KNPI, Pemuda Pancasila, Pemuda Muslim, FKPS, IKBB, serta para tamu undangan.***
Laporan : Irwanto
Responses (157)
Comments are closed.