Menuju Adipura Sekda Boy Minta Sekolah Beli Sampah Non Organik

  • Share
Sekda Boi Wijanarko pimpin rapat persipan penilaian Adipura

Natuna, kepripos.id- Adipura, adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan yang  diselenggarakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Tugas kita bersama dengan penuh kesadaran bagaimana menekan sampah rumah tangga tidak sampai ketempat pembuangan sampah, terutama sampah non organik.

Sampah rumah tangga sulit  akan terhenti namun bisa diberikan solusi dengan cara tidak dibuang ke tempat pembuangan sampah. Sampah plastik akan bernilai ekonomis dengan cara siswa diharuskan membawa sampah plastik ke sekolah, kemudian dihargai sampahnya. Lalu sampah dibikin kerajinan, seperti tas belanja, pot bunga dan lainnya yang bernilai ekonomis.  Setiap sebulan sekali siswa dibagikan hasil penjualan sampahnya. Hal ini disampaikan Sekda Natuna Boy Wijanarko pada rapat persiapan penilai Adipura di ruang rapat  Bupati Natuna Provensi Kepri, (24/08/2022).

Rapat yang ditaja Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan  menghadirkan dinas terkait dan  Mapala STAI Natuna.

Sekda minta aksi nyata dan cepat untuk pemenuhan keriteria penilaiannya. Tidak ada lagi ditemukan paret (selokan)  yang airnya tergenang, rumah sakit, puskesmas, sekolah-sekolah dan perkantoran, pertokoan, rumah penduduk, tempat wisata harus bersih dan   memiliki tempat sampah organik dan non organik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan Ferizaldi dalam rapat itu meminta kerjasama kepada OPD dan masyarakat   agar program ini bisa berjalan dengan baik.

” Pinilaian Adipura yang paling tinggi adalah sampah. Sampah yang boleh tersisa ditempat pembuangan sementara hanya 7% saja,”.

Baca Juga Cara mengatasi sampah pelastik

Barang Bekas Menghiasi Perpisahan SDN 01 Tanjung

 

Salah satu cara  penekanannya terhadap sampah plastik yaitu membawa  tas belanjaan dari rumah dan dan pisahkan sampah organik dengan non organik.

Untuk mencapai ruang terbuka hijau diminta kepada pemilik lahan atau kebun bisa membersihkannya masing-masing. Kemudian diminta kesadarannya tidak menjemur pakaian ” berharga ” di depan rumah.*(Aulia).

 

 

 

banner 120x600
  • Share