Menggali Informasi Menkopolhukam dan Mendagri Kunjungan Kerja di Kabupaten Natuna

Natuna, (Kepripos.id)- Saya mewakili Satgas Covid-19 Pusat dan Pemerintah Pusat mengapresisasi Pemerintah Provinsi Kepri serta Pemkab Natuna tentang proses pelaksanaan vaksinasi baik itu vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua.  Berdasarkan data yang kami peroleh dan peninjauan proses vaksinasi tadi pagi sangat memuaskan sekali, walaupun sudah akhir tahun. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof. Dr. Mahfud MD, SH.,S U.,MI P. pada jumpa pers dalam kunjungan kerjanya, bertempat  Kantor Bupati Natuna, Jl Bukit Arai Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, 23/11/2021, Selasa siang.

Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Menkopolhukan dan Mendagri selama di Kabupaten Natuna dimulai dari tanggal 23-24 November 2021 yaitu, peninjauan proses vaksinasi dosis pertama dan kedua di Gedung Srisrindit Ranai, rapat koordinasi bersama Gubernur Provinsi Kepri dan Bupati Natuna, peninjauan SKPT pelabuhan Selat Lampa, peninjauan rencana pembangunan bandara Internasional di Kecamatan Pulau Laut dan peninjauan pos perbatasan di Pulau terluar Natuna yaitu Pulau Sekatung.

Mahfud sampaikan untuk vaksinasi dosis pertama di Natuna berkisar di angka 92% sedangkan vaksinasi dosis kedua berkisar di angka 87% sementara target Nasional kita untuk di akhir tahun berkisar di angka 70% ini sangat bagus sekali.

“Saya mengingatkan kita semua jangan lengah walaupun kita dianggap terbaik oleh Negara lain dalam menangani pandemi Covid 19 ini”.

Lanjut Mahpud, Bapak Presiden mengingatkan kita semua agar tidak terlalu berlebihan ketika menyambut libur Natal dan tahun baru,  supaya gelombang ketiga pandemi Covid 19 tidak terjadi.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Drs. H. M. Tito Karnavian, M. A.,Ph. D menyampaikan ” Kehadiran Menkopolhukam yang sekaligus Kepala Badan Pengarah BNPP dan Mendagri sebagai Kepala BNPP mempunyai tujuan yang cukup penting datang ke Natuna. Natuna berada di ujung utara Negara Indonesia,  maka dari itu tujuan kedatangan kami yaitu memperkuat batas Negara karena kita tidak ingin batas Negara kita di rebut oleh Negara lain walaupun  hanya sejengkal saja,  kita akan memperkuat semua segmen-segmen di wilayah batas Negara Indonesia”.

Tugas kedua dari Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yaitu memperkuat instrumen non tradisional atau non militer seperti pengembangan wilayah, kekuatan  ekonomi salah satunya pembangunan PLBN di Serasan maka BNPP bertugas untuk segera mengoperasionalkan pelabuhan tersebut setelah 100% selesai pembangunannya, ketiga memperkuat percepatan pembangunan di perbatasan termasuk Kabupaten Natuna kami dari Kemendagri sangat memahami bahwa Kabupaten Natuna sangat membutuhkan pembangunan tersebut oleh karena itu Pemerintah Pusat dan Pemprov Kepri akan bahu membahu untuk segera merealisasikan pembangunan di Kabupaten Natuna.

lanjut Tito, dalam rapat tadi Bupati Natuna menyampaikan kebutuhan inprastruktur dasar di Natuna yaitu, Ketersediaan air besih , Ketersedian tenaga listrik yang dirasakan kurang memadai, pembangunan jalan dan industri perikanan. Kesemuanya ini akan menjadi perhatian dari pemerintah Provinsi dan Pusat.

“ Pemkab Natuna tidak akan mampu membangun Natuna sendiri dari APBD hanya satu terilyun itu, karna anggaran sebesar itu baru bisa mencuhkupi hal-hal pokok saja, paling sekitar 20% saja untuk membangun”, terang Toto.

Untuk percepatan pembangunan , masing-masing menteri akan menambah kegiatannya, misalnya Kemenkominfo akan menambah 38 BTS baru dalam rangka mempermudah aiti. Penambahan perumahan dari kemenpera, perbaikan sarana pendidikan oleh K emendikbud dan dari kementerian lainnya, tutup Tito.

Jumpa pers  Menkopolhukam dan Mendagri didampingi  Jajaran Dirjen Menkopolhukam dan Mendagri serta BNPP Pusat, Gubernur Provinsi Kepri H. Ansar Ahmad, Bupati Natuna Wan Siswandi, Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar, Plt. Sekda Natuna Boy Wijanarko, OPD dan FKPD Provinsi Kepri, OPD dan FKPD Pemkab Natuna, serta tamu undangan lainnya.* (Irwanto).