Mahalnya Tiket Pesawat Ke Natuna Pengaruhi Usaha Wisata

  • Share

Natuna, Kepripos.id – Mahalnya harga tiket pesawat dari dan ke Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pengaruhi kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, pengiat wisata minta maskapai turunkan harga.

Salah satu pengiat wisata di Natuna Kiki Firdaus mengatakan, mahalnya harga tiket dari dan ke Natuna membuat para wisatawan enggan berkunjung.

Ia memaparkan saat ini Natuna memiliki dua maskapai penerbangan yaitu Wings Air dan NAM Air namun harga tiket dari dan ke Natuna mencapai Rp 1,3 juta rupiah,  bahkan bisa mencapai Rp 2 juta rupiah untuk satu orang dewasa.

“Bisa dikatakan tamu tidak mau datang ke Natuna,” ucapnya di bandara Raden Sadjad Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna Provensi Kepri, Selasa (21/06).

Kiky Pirdaus Pegiat wisata juga sebagai kutua Genpi Natuna

Menurut data yang ia miliki, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ketempat-tempat wisata di Natuna merupakan mereka yang melakukan perjalanan dinas, artinya bukan wisatawan yang berkunjung melalui paket wisata yang disediakan para penggiat.

“Kebanyakan karena perjalanan dinas, tapi kalau paket wisata paling satu dua orang,” ujarnya.

Ia menilai jika hal ini terus terjadi wisata  Natuna akan mati suri dan perekonomian para pelaku usaha akan menurun, seperti seperti sepinya hunian  hotel, sepinya pengunjung objek wisata.

Untuk itu ia meminta kepada maskapai dan pemerintah untuk mencarikan solusi terkait hal tersebut.

“Kalau bisa diturunkan sekitar 40%,” pungkasnya.

Tidak hanya itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Natuna Daeng Amhar saat rapat mendengarkan keluhan masyarakat terkait harga tiket yang ditaja oleh TNI Angkatan Udara (AU) Ranai, di VIP Room Bandara Raden Sadjad, dan dihadiri oleh perwakilan dua maskapai penerbangan yang ada di Natuna, juga mengatakan hal yang sama.

Ia menyebut sudah banyak masyarakat yang mengadu ke DPRD terkait tinggi harga tiket pesawat.

Untuk itu agar tidak ada kesalahpahaman ia meminta kepada pihak maskapai untuk menjelaskan penyebab mahalnya harga tiket pesawat.

“Jadi apa yang disampaikan nanti bisa kami jadikan acuan untuk menjawab pertanyaan masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar sampaikan yang naik pesawat bukan untuk orang berada saja

Meski ada alasan logis lanjut Amhar ia meminta kepada perwakilan maskapai untuk menyampaikan kepada managemen masing-masing agar menurunkan harga tiket.

“Jangan sampai yang naik pesawat orang berduit, dan pemerintah saja,” ucapnya.

Sementara itu, para perwakilan maskapai penerbangan baik NAM Air Yati Erawani dan Wing Air Syamsul kompak mengatakan, harga tiket yang diterapkan maskapai sudah sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) untuk penerbangan reguler kelas ekonomi.

Perwakilan maskapai penerbangan NAM Air Yati Erawani dan Wing Air Syamsul

Dimana untuk TBA sendiri sekitar Rp 1,3 juta rupiah dan untuk TBB sekitar Rp 400 ribu rupiah.

“Harganya sudah dihitung oleh tim,” ucap Yati.

Terkait permintaan penurunan harga, sebagai perwakilan ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, namun permintaan akan disampaiakan kepada pimpinannya.

“Akan kita sampaikan,” ujar wanita yang kerap dipanggil Tati itu.

Kepala Dinas Perhunbungan Allazi

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Natuna Allazi pada kesempatan yang sama membenarkan hal tersebut.

Ia menyebut, pemerintah sudah mengatur harga tiket melalui Kepmen 106 Tahun 2019, bahkan pemerintah telah mengizinkan maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat melalui biaya tambahan (fuel surcharge) angkutan penumpang dalam negeri.

“Izin, itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri yang mulai berlaku sejak (18/04) lalu, tutup Al.* (Fadil)

banner 120x600
  • Share