Natuna, Kepripos.id–Bupati Natuna Wan Siswandi didampingi sejumlah kepala OPD melakukan serah terima bangunan gedung museum dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek (Kemendikbud Ristek ) di ruang kerja Bupati Natuna, Bukit Arai Provinsi Kepri. Jum’at (02/09).
Serahterima aset ditandai dengan penandatangan berita acara oleh Bupati Natuna Wan Siswandi bersama Direktur Perlindungan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Dikbud Ristek, Irini Dewi Wanti yang disaksikan langsung Kadisdik Natuna Indra Joni, Kadis PUPR Natuna Agus Supardi, Kepala BPKAD Natuna, Suryanto dan Ispektur Inspektorat Natuna, M Amin.
Bupati Natuna, Wan Siswandi dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemendikbud, karena telah memilih Natuna sabagai salah satu lokasi untuk pembangunan museum di Indonesia.
Ia berharap dukungan dari pemerintah pusat terus berlanjut, tidak hanya sebatas membangun gedung museum tetapi juga bangunan fisik lainnya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemendikbud kerena telah membangun museum di Natuna, semoga kedepan kami terus mendapat perhatian, baik dari Kemendikbud maupun dari lembaga kementerian lainya,”harap Wan Siswandi.
Lebih lanjut, Wan Siswandi berharap kehadiran gedung museum dapat bermanfaat bagi masyarakat dan daerah. Ia berharap gedung yang sudah dibangun dapat dirawat dengan baik dan bisa berfungsi sesuai peruntukan.
“Aset yang sudah dibangun ini hendaknya kita jaga dan kita rawat, agar bermanfaat bagi masyarakat, karena sudah dilakukan serahterima otomatis bangunan gedung museum menjadi aset milik Pemerintah Daerah,”tuturnya.
Sebelum dilakukan serahterima, Bupati Natuna Wan Siswandi menyampaikan telah melihat secara keseluruhan bangunan fisik gedung senilai Rp37 milyar tersebut. Dari hasil yang diperoleh bangunan sudah selesai 100 persen dan tidak ada persoalan untuk dilakukan serahterima.
“Secara umum kita menerima penyerahan aset bangunan gedung, karena sudah selesai 100 persen dan bangunan layak diterima,”ujar Wan Siswandi.
Dikesempatan yang sama, Direktur Perlindungan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Irini Dewi Wanti menyampaikan, meskipun sudah serahterima, museum Natuna tetap dalam pengawasan Kemendikbud Ristek.
“Kami mempunyai tanggungjawab penuh terhadap museum yang ada di seluruh Indonesia, jadi setelah serahterima ini bukan berati kami lepas tangan, kita tetap mengawasi keberlangsungan museum Natuna kedepan,”ucapnya.
Selain itu, sambung Irini pihaknya juga mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendampingan standarisasi terhadap museum-museum yang ada di seluruh Indonesia termasuk museum Natuna.
“Museum ini mempunyai tipe standarisasi, mulai dari tipe A hingga tipe C, jadi kami mempunyai tanggungjawab melakukan pendampingan standarisasi terhadap perkembangan museum di Indonesia,”jelasnya.
Standarisasi merupakan hal penting dalam sebuah museum, karena akan berpengaruh terhadap penerimaan bantuan dari pemerintah pusat.
“Semoga kedepan museum Natuna dapat terus berkembang dan maju, sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama,”tuturnya.
Baca Juga Barisan Siswa Disabilitas SPB disambangi Kamabicab Wan Siswandi
Peringati Hari Pramuka, Kamabicab Wan Siswandi Sambangi Barisan Disabilitas
Irini juga menjelaskan, museum Natuna merupakan museum ke 19 di Indonesia.
“Semoga kehadiran museum ini dapat membuat Natuna lebih dikenal dunia luar, untuk itu kebaradaanya jangan saja untuk pemenuhan layanan wisata, akan tetapi kajian-kajian kebudayaan dan pendidikan hendaknya terjadi disini”tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPKAD Natuna, Suryanto berharap adanya dana sharing dari pemerintah pusat dalam pengelolaan museum Natuna. Menurutnya biaya operasional sebuah museum tidaklah murah, untuk itu perlu dukungan dari pemerintah pusat melalui lembaga terkait.
“Kami berharap ada dana sharing dari pusat dalam pengelolaan museum Natuna kedepan, agar lebih maksimal,”ujar Suryanto.
Baca Juga Natuna Berbenah Menuju Unesco Global Geopark
Geopark Natuna Menuju UNESCO GLOBAL GEOPARK dan Persoalannya
Gedung Museum Natuna yang beralamat di jalan Majid Agung dibangun secara bertahap oleh Kemendikbud Ristek yang dikerjakan dari tahun 2018 – 2021 oleh PT Dian Citra Indonesia (2018 ),
PT. Bumalindo Prima Abadi (2019 ), PT. Rakit Unggul Mitratama (2021).*(fadil).