NATUNA– Bupati Natuna Wan Siswandi dan Ketua DPRD Daeng Amhar, beserta Forkominda Natuna menerima penghargaan dari pemerintah Provinsi Kepri setelah sukses memenuhi target realisasi program vaksinasi covid19 melebihi 50 persen, tertinggi dibanding Kabupaten dan kota di Kepri.
Penyerahan piagam penghargaan diberikan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, disela peluncuran vaksinasi anak usia 12 tahun hingga 17 tahun di aula SMAN 1 Ranai, Selasa (6/7).
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, pemerintah provinsi hingga saat ini terus memerangi pandemi covid-19 agar cepat berakhir, karena sosial ekonomi sangat terganggu.
Ansar mengatakan,pemerintah provinsi memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Natuna, meski Natuna, Karimun, kemudian Lingga dan Anambas proses vaksinasinya belakangan. Karena diawalnya vaksin didorong di kawasan-kawasan yang fluktuasinya tinggi, seperti Batam, Bintan dan Tanjungpinang.
“Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Natuna, sudah bekerja keras mensukseskan vaksinasi. Kita semua berupaya dengan vaksinasi ini, mempercepat stabilnya ekonomi sosial,” kata Ansar.
Ansar mengatakan, dari catatan khususnya di Kepulauan Riau diawal tahun 2020, berbagai aktivitas ekonomi hampir terhenti dan angka pertumbuhan dari + 3% lebih mengalami atau terkoreksi negatif sampai minus 6,6% disebabkan pandemi covid-19.
Namun saat ini aktivitas ekonomi sudah mulai berjalan dan membaik, pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau secara menyeluruh meningkat meskipun masih minus, akan tetapi sudah terkoreksi membaik yaitu minus 3,8%.
Pada triwulan pertama tahun 2021 ini angka pertumbuhan ekonomi kita terkoreksi membaik lagi, mencapai angka minus, 0 9% year-on-year.
“Kemarin saya sudah komunikasi dengan perwakilan BI di Kepri, insyaallah di triwulan kedua sampai dengan Juni yang sebentar lagi datanya akan dirilis, kita Insya Allah sudah memasuki angka pertumbuhan ekonomi positif. Walaupun mungkin masih satu digit dan angkanya masih kecil. Kita memang ditugaskan oleh pemerintah pusat melalui Bappenas targetkan pertumbuhan ekonomi di akhir tahun,” ujar Ansar.
Ansar mengatakan, khususnya Natuna pada akhir tahun 2020 lalu terkontraksi minus hingga 4,29%, mesti bekerja keras untuk meningkatkan sosial ekonomi.
Natuna memang salah satu sumber terbesarnya adalah belanja pemerintah melalui program padat karya tunai untuk memperkuat daya beli masyarakat, bergeraknya usaha-usaha ekonomi di sini. Tentunya aktivitas ekonomi yang lain di Natuna ini harus didorong,agar pertumbuhan ekonomi di akhir 2021 di Natuna ini diharapkan bisa terkoreksi menjadi angka positif.
Ansar menegaskan, PDRB yang didukung oleh belanja pemerintah, konsumsi masyarakat, peningkatan daya beli masyarakat melalui program UMKM dan program program Padat Karya tunai sangat rentan dengan kondisi fluktuasi ekonomi internal dan eksternal.
“Saya berkali-kali kalau meeting zoom sama pak presiden, yang pak Presiden tekankan tolong cepat belanja pemerintah itu digulirkan ke masyarakat supaya perputaran uang juga cepat di masyarakat sehingga daya beli masyarakat akan meningkat,” ujarnya.
Ansar menambahkan, bersama Bupati dan wakil Bupati akan terus berdiskusi bagaimana sisi-sisi dan celah-celah agar pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2021 ini bisa terkoreksi menjadi positif. Karena akumulasi pertumbuhan ekonomi semua kabupaten kota adalah angka pertumbuhan ekonomi provinsi.
“Maka ke depan saya tadi sudah diskusi sama pak Bupati, ada rencana investasi Rp 2 triliun ke sini (Natuna,red), kita sama-sama urus ini serius, tutup Ansar.**
Laporan : Aulia