Anambas,kepripos.id – Makanan Pedik dan Calok jadi makanan paling laris di stan bazar Kabupaten Natuan di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) IX tingkat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang diselenggarkan di Kabupaten Kepulauan Anamabas.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) mengatakan pedik (ikan bilis difermentasi) dan cincalok (udang fermentasi) menjadi makanan paling laris dibeli oleh pengunjung stan bazar Natuna dikegiatan MTQ IX tingkat Provinsi Kepri yang diselenggarakan di Tarempa, Kepulauan Anambas.
“Baru dua jam dibuka sudah habis,” ucap Marwan di stan bazar Natuna, di Masjid Agung Baitul Ma’mur, Kecamatan Siantan. Rabu (15/07/2022) melaui sambungan telpon.
Selain itu, makanan olahan sagu dan ikan juga cukup digemari para pengunjung.
Ia mengungkapkan pihaknya punya trik khusus dalam memasarkan barang yang ada didalam bazar, dimana makanan di packing dengan rapi dan indah.
“Untuk menarik pengunjung membeli, karna bungkusnya kita kemas dengan baik dan bagus,” ucapnya.
Terkait barang yang dijual, pihaknya membeli langsung dari masyarakat dan ada juga masyarakat yang menitipkan barang dagangannya kemereka.
“Kita beli langsung bayar, agar mereka punya modal, ada juga yang nitip,” pungkasnya
Lanjut Marwan, ada sekitar 32 produk UMKM yang kita tampilkan diantaranya; Pendek, Calok, Bubur pedas Zainab, Krupuk cumi, Belacan, Sagu mantak, Sagon ubi, Anyaman tudung saji, Bangkit sagon, Batik, Ikan asin belanak, Krupuk atom, Krupuk ikan, Anyaman tikar, Dodol sekaruk, Gula ijuk, Bilis kering, Kernas Frozen, Dodol hitam, Dodol hijau, Emping sukak Midai, Krupuk bilis dan Anyaman keranjang bertingka.
” Untuk ikan salai memang belum bisa pasarkan, karena produknya tidak bisa bertahan lama”.
“Hari ini kita masuk pada agenda lomba bazar, semoga Natuna masuk sebagai pemenang.”harap Marwan.
Sementara itu bendahara Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Natuna Roni Mayang Sari mengungkapkan untuk barang kerajinan, tikar pandan merupakan barang yang paling digemari, disusul kerajinan rotan seperti tempat bawang dan lainnya.
“Tikar pandan,” ucapnya.
Ia menyebutkan produk yang kita jual merukakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang merupakan mitra Disperindagkop.
Sedangkan kerajinan merupakan barang yang dikelola oleh Deskranasda, meliputi tudung saji, pot bunga, piring, bakul, kotak tisu yang dibuat dari rotan, kemudian tikar, tas, dompet, gantungan kunci, dibuat dari pandan, serta kain batik khas Natuna.
“Untuk kerajinan, harganya mulai dari Rp 10 ribu rupiah, sampai Rp 300 ribu rupiah,” pungkasnya.*(Irwanto).