Natuna, Kepripos.id- Di Natuna ada dua bendungan yang sudah dibikin oleh pemerintah pusat, yaitu bendungan Tapau dan Kelarik. Kedua bendungan tersebut belum termanfaatkan dengan baik, jika bendungan itu dimanfaatkan untuk mengairi area pertanian, tentu ketahanan pangan di Natuna bisa terjaga. Kita boleh merencanakan yang baru akan tetapi jangan disia-siakan uang negara yang sudah diserap oleh kedua bendungan itu. Hal ini disampaikan Bupati Natuna Wan Siswandi pada Forum Group Discussion 2 Penyusunan Dokumen Rencana Induk dan Teknologi Kabupaten Natuna, bertempat di ruang rapat 1 Bupati Natuna Kepri, Rabu (15/11/2023).
Sebagai Narasumber pada FGD itu yaitu Ir. Suhandojo, Peneliti pada Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, serta Dr. Imam Radianto Anwar Setia Putra , MM. Peneliti Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri Badan Riset Inovasi Nasional ( BRIN)
Bupati mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, melalui Brin melakukan penelitian di Natuna dalam rangka inovasi pembangunan di Natuna.
Lanjut Bupati, Inovasi infrastruktur seperti bandara, jalan, pelabuhan, air bersih dan kelistrikan merupakan penunjang inovasi lainnya agar pembangunan Natuna kedepan lebih maju dan terarah”. ungkap Bupati.
” setelah jalannya bagus, diharapkan bisa menunjang arus orang dan barang membawa hasil pertanian meningkat, makanya perlu dimanfaatkan keberadaan waduk Tapau dan Kelarik”. tambah Wan Sis.
Untuk itu, kami ( Pemkab Natuna-red) terlah berupaya menyampaikan ke pemerintah pusat, juga melalui Brin dan diharap bisa menggesa kementerian terkait untuk mewujudkan lumbung pangan di Natuna dengan memanfaatkan bendungan Tapau dan Kelarik.
” jika di Natuna kekurangan tenaga kerja dibidang pertanian, pemerintah pusat bisa mengirim transmigrasi baru di Natuna, sehingga cadangan pangan di Natuna tercukupi dan bahkan bisa memenuhi cadangan pangan nasional”. imbuh Wan Sis,
Selain pemanfaatan embung, Bupati juga meminta kepada Brin menunjang program daerah dalam memanfaatkan lahan terhampar luas untuk peternakan sapi.
Bupati juga meminta kepada Brin menginovasi RSUD Natuna tipe C, namun fasilitas medis dan para medis berstandar tipe B.
” karena RSUD Natuna sangat terbatas fasilitasnya, sehingga banyak pasien yang harus dirujuk keluar daerah.
Selain itu Bupati meminta kepada Brin agar Pelabuhan Lintas Negara (PLBN) tidak hanya menjalin kerjasama antara Serasan dengan Sematan saja.
“kedepannya perlu kerjasama Natuna, Serawak dan Berunai, sehingga ada jaminan ekonomi untuk masyarakat”. Pinta Wan Siswandi.
Dari paparan Bupati Natuna, Badan Riset Inovasi Nasional ( BRIN) selaku pembina teknis kepada Badan Inovasi Daerah ( Brida ) menyampaikan, dalam hal pendampingan Penyusunan Peta Jalan Dokumen Rencana Induk dan Teknologi Kabupaten Natuna dapat menyusun RPJMD mengarah kepada pengentasan kemiskinan daerah dan persoalan daerah itu sendiri.
” nanti akan disusun bersama teknokratik, sehingga pada tahun 2024 perlu dimunculkan produk unggulan daerah yang akan dijadikan visi misi Calon Bupati yang nanti akan dijadikan Perda RJPBD “, jelas Suhandojo.
FGD yang taja oleh BP3D, hadiri juga Asisten I Setda Natuna, Khaidir, OPD, Camat di Bunguran Besar. * (Aulia)