![](https://kepripos.id/wp-content/uploads/2021/07/iklan_natuna.png")
Natuna, Kepripos.id- Melaksanakan Kurban merupakan suatu pesan ibadah yang memiliki kepedulian sesama umat. Karenanya sebagian dari rizki yang kita dapati ada didalamnya hak orang lain, hal ini disampaikan Bupati Natuna Wan Siswan pada sambutannya mengawali rangkaian kegiatan Sholat Idul Adha 1443 H. di Masjid Agung Natuna Perovinsi Kepri (10/17/2022).
Mengawali sambutannya, Bupati Natuna terlabih dahulu bertakbir dan Tahmid, Allah Huakbar, Allah Huakbar, Walilla Ilhamd seraya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H.
” Kami dari Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menyampaikan mohon maaf lahir dan batin”‘
Lanjut Wan Sis, melaksanakan ibadah Kurban mengandung arti syukur kita terhadap rizki yang kita dapati, tentu didalamnya ada hak orang lain yang perlu kita keluarkan.
” kita perlu memiliki rasa sosial, kepedulian sesama dan saling bahu-membahu dalam sebuah pengorbanan pada kehidupan sosial kemasyarakatan”. sampainya.
Hari ini warga kita ada yang sedang berhaji yang juga penuh pengorbanan.
” Untuk itu marilah kita sama-sama berdo’a agar mereka diberikan kemudahan, kelancaran dan kebali ke kampung halaman dengan baik dan menjadi haji yang mabrur”, ungkap Wan Sis.
Sholat Idul Adha diimami H. Abu Hasan Saari dari Kantor Kemenag Natuna dengan khatib Prof. Tas’an Bisri, M.Ag ( Dosen STAI Natuna).
Dalam khutbahnya khatib Tas’an sampaikan, Kurban yang disebut juga korban memikiki nilai sosial dan nilai spritual.
“Melaksanakan ibadah Kurban merupakan keharusan bagi orang yang mampu. Kemudian sebagian dari hasil sembelihan dibagi kepada orang yang tidak mampu. Tercermin didalam nilai-nilai sosial, jangan ada orang Islam yang tertinggalkan, jangan sampai orang Islam yang tidak bergembira. Oleh kerenanya dianjurkan kepada kita untuk berkurban agar sesama tidak ada yang tidak merasakan daging. Berkurban bermakna sosial kemasyarakatan perlu terus dibangun dikehidupan masyarakat sehari-hari dalam sebuah kepedulian.” sampainya.
Lanjutnya dalam khutbah, Secara spritual Allah meminta kepda kita untuk mengorbankan nafsu serakah dan nafsu amarah dan laksanakan nafsu mutmainnah ( jiwa yang telah mendapat ketenangan).
Setelah selesai rangkain Sholat Idul Adha dilanjutkan dengan bersalam-salaman.*(Fadil)
