Natuna, (Kepripos.co.id)-
“Mulai dari sektor kelautan dan perikanan, migas, serta pariwisata merupakan modal utama pembangunan Daerah menuju kemajuan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyatnya. Namun demikian kita menyadari bahwa untuk mewujudkan hal diatas dibutuhkan berbagai intervensi dari kita semua, seperti pembenahan infrastruktur, transportasi dan konektivitas, pengembangan sektor investasi, serta yang terpenting peningkatan sumber daya manusia sebagai penggerak pembangunan itu sendiri”, hal ini disampaikan oleh Asisten II Ekonomi dan Pemerintahan H. Tasrif, S. Sos. dalam kegiatan penutupan pelatihan pemandu wisata, di aula Balai Latihan Kerja (BLK) Natuna, 02/12/2019, pagi.
Lanjut Tasrif, berbagai langkah sudah di ambil Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan salah satu sektor unggulan Daerah, seperti pada sektor pariwisata dan hasilnya beberapa minggu yang lalu Natuna sudah ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional. Status Geopark Nasional diraih Natuna benar-benar memiliki potensi destinasi wisata yang cukup eksotis dan hendaknya hal ini dapat disikapi oleh berbagai pihak guna untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan Natuna.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi H. Husyaini, S. IP. mengatakan” dengan dasar hukum undang-undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, tujuan penyelenggaraan diklat diarahkan untuk membekali, meningkatkan kemampuan pencari kerja untuk mahir berbahasa Inggris untuk menjadi pemandu wisata untuk pelayanan dalam mendukung atau melayani wisatawan yang akan datang ke Natuna”.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Natuna melalui balai latihan kerja Natuna di tahun 2019 ini telah melaksanakan beberapa kegiatan pelatihan yang bekerjasama dengan beberapa Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja(BBPLK) dan UPTP BLK di bawah Ditjen Binalattas Kementrian Ketenagakerjaan RI. Pelatihan tersebut seperti, Kejuruan Otomotif(servis kendaraan roda dua dan empat), Garmen(menjahit pakaian anak dan dewasa), Pariwisata(pelayanan makan, minum, pattiseri, bakery), Budidaya Ikan Hias, Teknik Listrik, Teknik Las, serta Pemandu Bahasa Inggris. Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan pada tahun 2019 berjumlah 205 orang dengan usia muda antara umur 15 -24 tahun.
Sedangkan peserta yang mengikuti Diklat Bahasa Inggris/ Tour Guide berasal dari, Kecamatan Bunguran Timur 10 orang, Bunguran Barat 2 orang, Bunguran Utara 1 orang, Bunguran Tengah 2 orang serta Pulau Tiga 1 orang dengan instruktur dari kampung Inggris Pare Kediri. diharapkan peserta pelatihan tour guide ini bisa menjadi guide wisatawan asing ke Natuna, tutup Husaini.
Begitu juga dengan Harjo salah satu instruktur pelatihan ini berharap kepada peserta agar selalu berlatih, selalulah berkomunikasi walau dengan hand phone kepadanya kepadanya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh OPD, Ketua Apindo Cucu, Pengusaha Perhotelan, restoran, pengelola objek wisata serta para tamu undangan.**R.02
Laporan : Irwanto
Responses (44)
Comments are closed.