Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Barenlitbangda) menggelar Rapat Koordinasi Penetapan Target Indikator Stunting yang dilaksanakan pada tanggal 2–3 September 2025 di Ruang Rapat Barenlitbangda Kabupaten Natuna.
Rapat ini dihadiri oleh organisasi perangkat daerah terkait, dengan tujuan menyatukan langkah dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui perencanaan program yang terarah, terukur, dan terintegrasi.

Dalam rapat koordinasi ini, dipaparkan Aksi Konvergensi Kabupaten/Kota sebagai strategi penanganan stunting yang meliputi empat tahapan utama, yaitu:
1. Analisis Situasi
Mengidentifikasi kondisi stunting di wilayah dengan hasil pengukuran, target prevalensi stunting, indikator konvergensi, hingga penyebab masalah. Dari hasil analisis ini juga ditentukan rekomendasi serta usulan program kegiatan.
2. Penguatan Perencanaan
Proses persiapan yang dilakukan sebelum Musrenbang, termasuk pra-Musrenbang kabupaten, penandaan dalam RKPD, serta identifikasi capaian layanan semester I.
3. Penguatan Pelaksanaan
Memastikan program berjalan sesuai rencana, efektif, serta mencapai hasil yang diharapkan. Pada tahap ini dilakukan penandaan program APBD tahun berjalan maupun pasca perubahan.
4. Penilaian Hasil Monev
Mengevaluasi kemajuan serta efektivitas program melalui identifikasi capaian layanan, tantangan, hingga laporan hasil reviu sebagai dasar peningkatan kapasitas pelaksanaan.
Melalui rapat ini, Pemerintah Kabupaten Natuna menegaskan komitmen untuk menekan angka stunting dengan memastikan setiap perangkat daerah berperan aktif sesuai tupoksi. Mekanisme koordinasi juga ditekankan berjalan sepanjang tahun melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi di tingkat kabupaten.
Stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi persoalan pembangunan daerah. Oleh karena itu, penanganannya harus dilakukan secara konvergen, menyeluruh, dan berkelanjutan
Dengan langkah ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Natuna dapat terus menurun, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berdaya saing. * ( Fadil )